Indonesia, satu negara kaya yang tidak tuntas dibahas dalam semalam, tidak khatam ditulis melalui bab-bab buku.
Indonesia adalah perjalanan yang harus dikerjakan, ialah rasa yang harus dikecap, ia adalah cinta yang mesti dikecup. Dari ujung barat hingga ke timur, di atas setiap jengkal tanah dan manusianya.
Sebanyak mungkin saya ingin mendatangi desa-desa dan kota-kota di Indonesia, untuk mengenal keberagaman dan kekayaannya, agar tak sekedar menjadi pajangan buku-buku romantisme sejarah dan booklet wisata. Perjalanan itu lebih bermakna ketika saya tidak hanya datang untuk berpose, berfoto lalu pergi meninggalkan daerah yang dikunjungi tanpa berkontribusi atau setidaknya berinteraksi dengan kearifan lokal setempat.
Berjalan-jalan sembari menjadi relawan.
Program #IDWomen4Energy yang ditawarkan oleh Kopernik menarik perhatian saya. Mengunjungi daerah eksotik di Timur Indonesia, sekaligus dapat tinggal di rumah Ibu Inspirasi untuk belajar dari aktivitas beliau dalam memperkenalkan produk energi alternatif khususnya listrik yang masih terbatas di sejumlah wilayah timur Indonesia.
Saya pun mendaftar, mengisi aplikasi online, memposting video dan mengunggah sosok perempuan inspiratif dalam hidup saya.
Kemudian saya menjalani wawancara via skype dan selang sepekan dikabarkan bahwa saya terpilih sebagai satu dari tiga volunteer #IDWomen4Energy yang akan berangkat ke Kefamenanu, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 5-15 Juli 2017.
Selang dua hari pasca mudik lebaran Idul Fitri dan bekerja, saya kembali mengemas tas menuju satu kota indah di Pulau Timor dengan misi membantu Ibu Inspirasi dalam upaya mengatasi keterbatasan akses energi di daerah-daerah terpencil.
Kefamenanu here i come…
Tiba di Bandara Internasional El Tari Kupang, NTT
Rekan-rekan,
Jangan sekedar membaca, ikutlah mendaftar menjadi Volunteer #IDWomen4Energy 2018, dan rasakan sendiri pengalaman menakjubkan.